Aku Ingin Membuat Website Pribadi Sendiri!

Ya. Aku ingin bisa membuat website pribadi yang berbeda dari yang lain. Untuk saat ini aku hanya bisa ngeblog di sini. Ya Allah, bantulah aku dalam mempelajari HTML dan CSS.

Kamis, 03 April 2025

Belajar Dari Daging Hewan

Belajar Dari Daging

    Aku berpikir, manusia memiliki berbagai macam perspektif tentang benar dan salah. Sama halnya dengan daging hewan, organisasi PETA melakukan gerakan anti menyiksa hewan termasuk memakan mereka dengan dalih termasuk kekerasan dan tidak manusiawi (lebih ke hewani mungkin). Mereka menganggap orang normal yang makan daging seakan-akan kriminal hak asasi manusia (hewan). Manusia kebanyakan tidak setuju dengan pendapat mereka karena hal itu meniadakan sesuatu yang bersifat alami, fitrah, normal, dan lazim di kalangan manusia dan hewan sekalipun. Manusia adalah makhluk omnivora yang artinya pemakan daging dan tumbuhan. Ada banyak jenis hewan karnivora di luar sana termasuk ayam (omnivora mungkin karena ayam makan semut). Singa, harimau, kucing, elang, burung hantu, burung yang biasa memakan jangkrik dan hewan yang memakan jenis hewan lainnya apakah dianggap kriminal? Apakah rantai makanan adalah bentuk ketidak setaraan di alam?


    Begini, poinnya di sini bukan tentang PETA atau kelompok lainnya. Poin sejatinya adalah tentang manusia itu sendiri seluruhnya. Dan tentang daging itu sendiri. Manusia sering kali melihat kebenaran secara bias. Ada yang karena melihat kebanyakan orang setuju dengan topik tertentu, ada yang menjadi korban propaganda (1), ada yang karena merasa apa saja yang setuju dengan keinginan, pendapat, tujuan, atau kepentingannya yang lain itulah kebenaran. Mirisnya, dunia saat ini adalah di mana orang yang memiliki kekuaan dan kekuasaan yang mampu mengendalikan kebenaran dengan opini mereka (meski konyol). Contoh seperti ini adalah kalangan terpandang, artis, dan influencer. Ada pula yang dengan kekuasaan dan uang yang dimilikinya ia mengatur media berita sesukanya sehingga ia mampu menggiring opini rakyat atau membuat peralihan isu dan berita dusta atau fitnah dalam menyembunyikan kejahatannya. Kebenaran menjadi sesuatu yang samar bagi mayoritas orang.


    Kenapa aku membahas daging? Daging adalah perumpamaan. Makan daging adalah hal yang normal bagi manusia. Tapi, masih ada saja yang menganggap hal ini sebagai kejahatan (contohnya PETA). Bagi mereka ini adalah tindakan yang sangat jahat setara dengan membunuh manusia dan mereka menganggap ini kebenaran. Sekarang mana yang benar? Ilmu manusia terbatas. Kadang sesuatu yang salah bisa dianggap benar dan sebaliknya. Bagaimana agar tidak terjatuh dalam kesalahan? Dengan adanya kedudukan suatu kebenaran yang tetap dan absolut, tidak akan bisa dikalahkan dan dibantah siapapun. Seperti apa kebenaran absolut itu? Dengan mempelajarinya dari Rabb semesta alam. Itulah kebenaran absolut, Islam. Kenapa? Dia-lah yang mencitakan jagat raya ini tentu dia yang mengatur hukum dan peraturan yang terjadi di alam semesta. Yang Menciptakan yang lebih tahu. Maka, syari'at adalah kebenaran absolut (jika riwayatnya shahih).


    Dan daging, ada dua hal yang ku pikirkan darinya. Dengan daging kamu bisa berkurban, bersedekah, memberi hadiah ke tetangga dan sanak saudara, dan banyak kebaikan berbuah pahala lainnya. Tapi, daging berasal dari rasa sakit dan penderitaan yang di alami oleh hewan yang disembelih. Mereka takut dan panik. Apakah berdosa? Tentu tidak jika menyembelih dengan cara yang baik sesuai yang diajarkan syari'at. Dari berbagai macam kebaikan yang di baliknya ada rasa sakit, aku belajar bahwa kadang kebaikan harus dengan pengorbanan. Harus ada rasa sakit. Dan dari sini aku juga belajar, kelompok yang bertentangan, seperti pembenci Islam dan muslimin, tidak akan pernah damai. Sebagaimana rasa sakit tidak akan pernah damai dengan ketenangan. 2 Negara adidaya tidak akan pernah merasa puas dengan pencapaiannya sendiri dan selalu waspada dengan kemajuan lawannya. Sekali lagi, rasa sakit tidak akan pernah berdamai dengan kesehatan. Hewan sembelihan tetap akan merasakan sakit meski dia akan menjadi kurban idul adha. Tetap ada sakit dibalik keceriaan manusia dan kebaikan darinya. Di balik bahagianya seekor burung mendapat mangsa jangkrik, ada ketakutan luar biasa dalam diri jangkrik itu. Apakah burung berdosa? Tidak. itu fitrah.


    Yang ku maksudkan dari tulisan ini adalah, tidak akan bersatu pembela kejahatan dengan kebenaran. Tidak akan bersatu ateis dengan yang beragama. Tidak akan satu pendukung LaGiBaTuk dengan orang yang lurus akalnya, dan lainnya. Karena, jika salah satu merasa bahagia, yang lain akan sengsara. Jika pembela kebatilan merayakan keberhasilan mereka dalam menyebarkan keburukan, muslimin akan sedih, takut, dan gundah. Jika muslimin berbahagia dengan apa yang diberikan Rabb-nya, kaum kafir itu kesal dan marah, tidak ingin muslimin bahagia. Maka sadarlah wahai manusia yang berangan-angan. Tidak akan pernah ada di dunia yang namanya kaum pelangi hidup damai dengan muslimin, beragama dengan ateis, teroris dengan nasionalis, dan lainnya. Dunia tidak akan pernah damai sebagaimana rasa sakit tidak akan pernah damai dengan kesehatan dan ketenangan. Tidak akan pernah damai kejahatan dengan kebenaran. Tidak akan pernah hingga bumi ini musnah. Sebaik apapun akhlak seorang yang mulia, pasti orang berhati jelek akan tetap membencinya. Tidak akan musnah permusuhan di dunia ini karena dunia bukan surga. Kebenaran dan kebatilan akan terus berperang.


    Lalu, apa maksud perumpamaan burung tidak berdosa memakan jangkrik? Fitrah. Hanya satu kata. Kebenaran adalah hal yang sangat ditekankan dalam islam dan identik dengan kebaikan dan pahala dan ini fitrah. Sebaliknya kejahatan adalah penghancur moral dan manusia. Apakah orang zhalim mendapat pahala dengan menzhalimi orang lain? tidak, malah mendapat dosa. Apakah manusia yang membela orang yang terzhalimi mendapat pahala? tentu. Kesamaannya adalah dua-duanya merasakan sakit dan permusuhan. Perbedaannya, yang satu bermaksiat kepada Allah dan hamba, sedangkan yang satunya lagi menegakkan agama Allah dengan membela hak orang yang terzhalimi.


    Intinya, orang baik akan tetap merasakan rasa sakit dan orang jahat juga (sesuai takdir masing-masing). Dan mereka tidak akan pernah bersatu (meski sebaik apapun orang baik berbuat baik kepada orang jahat, tetap akan ada yang membencinya), sebagaimana rasa sakit tidak akan pernah berdamai dengan ketenangan, kebenaran tidak akan pernah berdamai dengan kebatilan, begitulah sunnah yang Allah tetapkan. Tidak realistis orang yang mengatakan semua agama benar, semua pemahaman benar, dan dunia pasti suatu hari akan saling menerima semua manusia dengan seluruh pendapat mereka. Yang benar dan salah akan terus bertarung. Terimalah kenyataan.


(Tulisan gabut tapi serius di notepad waktu tengah malam kurleb pukul 00.30 WIB)

Aku Tantang Kamu untuk Baca Ini!

Ini Baru Pertama Kali

Frutiger Aero      Baiklah, harus ku akui, pengalaman baru yang menyenangkan. Awalnya aku tertarik dengan Wordpress. Masalahnya jika aku men...